loading

Pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang harus dipelajari setiap siswa didik. Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu tidak menghilangkan kewajiban bagi siswa untuk belajar sejarah. 

Mempelajari sejarah merupakan kewajiban bagi setiap siswa sesuai dengan kelas dan kurikulum. Pelajaran sejarah bagi sebagian anak ada yang tertarik,suka dan bersemangat ,namun bagi sebagian peserta didik yang lain cenderung membosankan dan agak sulit untuk memahaminya. Mengapa demikian ,kemungkinan karna anggapan mereka hanya berisi cerita yang panjang dan mata pelajaran yang cenderung hafalan seperti angka tahun,tanggal ,tempat , nama nama tokoh di masa lalu.

Perlunya kesadaran sejarah adalah hal penting ditanamkan kepada peserta didik sebagai generasi muda penerus masa depan Bangsa ini. Ketika pelajaran sejarah sedang berlangsung saya sebagai guru sejarah sering memperhatikan perkembangan peserta didik di kelas, dari perhatian,sikap dan pemahaman mereka akan pembahasan bab-bab pelajaran yang sedang dipelajari. Dari situ saya mengamati ada beberapa hal yang perlu dilakukan seperti bagaimana pelajaran sejarah bagi sebagian/beberapa peserta didik tadi menjadi tertarik dan termotivasi dalam belajar sejarah.

Dulu, mengajar sejarah lebih banyak ceramah di depan kelas di mulai dengan menuliskan judul bab,pokok bahasan, tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa-siswa mendengarkan penjelasan dan pemaparan dari apa yang diterangkan atau dijelaskan guru di depan kelas. Terlihat ada anak yang sangat fokus dalam memperhatika penjelan guru, namun tidak sedikit juga yang terkadang menguap karna mengantuk seolah di dongengkan oleh guru. Sebagian siswa terlihat aktif namun sebagian yang lain entah memikirkan apa seperti tidak fokus dan tidak mengerti dengan pembahasan bab pada hari itu.

Sebagai seorang guru tentunya di akhir pembelajaran mengharapkan tercapainya tujuan pembelajaran kepada siswa bukan hanya hafalan dan kemampuan menjawab soal-soal ulangan atau evaluasi saja namun lebih dari itu mengharapkan pelajaran yang mereka pelajari juga bermakna untuk kehidupan mereka kelak.

Oleh karena itu saya berfikir untuk memilih metode yang sekiranya tepat dan sesuai dengan zaman peserta didik sekarang dengan memadukan metode lama yang tentunya efektif untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam belajar sejarah

Di sekolah kami, kebetulan ada agenda kegiatan sekolah yang diikuti oleh semua siswa diantaranya adalah fieldtrip. Siswa diajak belajar keluar dengan mengunjungi beberapa tempat yang relevan dengan pembelajaran. Kemudian siswa juga diajak berekreasi untuk penyegaran dan sedikit menghilangkan kejenuhan mereka saat belajar di kelas saja.

Sejalan dengan kegiatan fieldtrip tersebut, pada suatu kesempatan mereka di ajak mengunjungi Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru. Ada beberapa anak yang sudah pernah mengunjungi museum tersebut namun ada jua beberapa anak yang baru pertama kali menginjakkan langkahnya ke museum tersebut. Senang karena bisa berangkat bersama-sama, di sambut dengan baik oleh petugas museumnya, di ajak berkeliling dan di dampingi sambil mendengarkan penjelasan petugas di museum. Setiap anak di atur berkelompok dengan tertib sambil mendengarkan,mengamati dan mencatat point-point penting untuk nanti mereka kembangkan dan membikin laporan hasil kunjungan tersebut di kelas bila sudah di sekolah nanti untuk mapel sejarah.mereka juga menuliskan kesan mereka saat kunjungan. Menarik karena dari situ ternyata mereka lebih termotivasi dalam belajar sejarah karna sambil rekreasi, berkelompok aktif, dan bisa melihat langsung beberapa sumber sejarah yang konkrit, daripada hanya mendengarkan ceramah penjelasan guru di depan kelas. Laporan yang mereka bikin bervariasi dengan menayangkan hasil kelompoknya berupa powerpoint dan mempresentasikannya di depan kelas  membuat siswa lebih aktif dan tidak membosankan.

Kesimpulannya belajar sejarah bisa menyenangkan dengan sesekali mengajak siswa belajar diluar kelas dengan memanfaatkan sarana yang ada yang ditunjang oleh beberapa kegiatan di sekolah yang ternyata sangat relevan.

Nurliana, S.PdNurliana, S.Pd
WRITTEN BY

Nurliana, S.Pd

Guru Sejarah SMA Islam Sabilal Muhtadin BanjarmasinRead more
Anda Perlu Login Untuk Menulis Komen